Written by Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS
Berukuran kecil tapi berpotensi menyelamatkan nyawa, ALEKA dulunya disebut sebagai pacu jantung atau pacemaker. Namun saat ini fungsi ALEKA sudah berkembang luas sejalan dengan kemajuan teknologi kedokteran. Apa itu ALEKA dan pada kondisi apa ALEKA digunakan?
Apa itu ALEKA?
Semua alat elektronik yang “ditanam” atau dipasang di dalam tubuh untuk tujuan terapi atau diagnosis kelainan irama jantung disebut ALEKA. Secara umum ALEKA dipakai untuk mengatasi kelainan “kemalasan” listrik jantung yang berakibat perlambatan denyut jantung (bradikardia), ketidakselarasan listrik jantung (electrical dyssynchrony) pada gagal jantung, dan pencegahan kematian jantung mendadak (KJM).
Secara umum ALEKA terdiri dari komponen generator (battery) sebagai sumber energi utama dan kabelpacu (lead) sebagai penghantar listrik. Namun saat ini sudah ada ALEKA yang tanpa kabel (leadless pacemaker) dan ditanam langsung ke dalam bilik jantung melalui pembuluh darah tanpa operasi.
Tindakan pemasangan ALEKA umumnya dilakukan dengan bius lokal dan sayatan kecil sekitar 5 cm. Lamanya prosedur sekitar 1 jam. Risiko komplikasi pemasangan ALEKA biasanya sangat ringan dan jarang seperti infeksi, perdarahan, atau kolaps paru.
Pasien dapat rawat jalan pada hari yang sama (one-day care) atau keesokan harinya. Aktivitas rutin sudah boleh dilakukan setelah 3 hari namun tdk disarankan mengangkat beban berat dengan sisi lengan tempat pemasangan pacujantung sekitar 2-3 minggu saja.
Pemantauan dan pemrograman ALEKA dilakukan satu bulan, tiga bulan, dan setiap enam bulan setelah pemasangan. Hal ini tentu disesuaikan juga dengan situsasi khusus tertentu. Untuk pasien dari luar kota bisa dikerjakan setahun sekali.
Jenis Jenis ALEKA
ALEKA untuk Bradikardia
Gangguan pembentukan atau hantaran listrik jantung akan mengakibatkan laju nadi atau denyut nadi melambat yaitu <60 kali per menit.
Akibatnya pasokan oksigen ke organ otak dan tubuh lainnya berkurang sehingga terjadi hampir pingsan atau pingsan, lekas lelah, dan sesak nafas. Penyebabnya bisa karena proses penuaan, obat-obatan, infeksi, atau tindakan operasi.
Jika kondisi sudah berat atau tidak membaik dengan pengobatan biasa maka harus diperbaiki. Kelainan listrik jantung ini tentu harus dikoreksi dengan “alat listrik” juga (ALEKA) yaitu secara khusus yang disebut pacujantung.
Jenis-jenis Pacujantung
Pemilihan jenis pacujantung ditentukan oleh banyak faktor yaitu jenis kelainan listrik dan faktor karakteristik pasien. Ini diputuskan setelah tim dokter menilai secara komprehensif semua faktor faktor tadi.
1. Pacujantung Kamar Tunggal (Single Chamber Pacemaker)
Alat pacu jantung dengan salah satu lead atau kabelpacu terhubung dengan salah satu ruang jantung Anda. Jenis ini adalah yang paling sederhana dan pemilihannya diputuskan oleh tim ahli
2. Pacujantung Kamar Ganda (Dual-chamber pacemaker)
Pada jenis ini digunakan dua kabelpacu yang terhubung dengan dua ruang jantung. Jenis ini adalah yang fungsinya optimal dan mirip dengan kerja listrik jantung asli (alamiah).
3. Pacujantung Sistem Konduksi (Conduction System Pacing)
Model ini adalah yang terbaru dan populer digunakan karena diletakkan pada jalur listrik jantung normal sehingga aliran listrik yang diciptakan persis sama dengan fungsi listrik jantung asli (disebut juga physiologic pacing). Indikasinya pun sangat luas: bisa untuk laju jantung lambat dan gagal jantung.
4. Pacujantung Nirkabel (leadless pacemaker)
Pada pasien dengan usia lanjut, infeksi berulang pasca pacujantung sebelumnya, dan gagal ginjal, pembuluh vena untuk memasukkan kabelpacu kualitasnya tidak baik sehingga diperlukan pacujantung nirkabel. Generator pacujantung sangat kecil seukuran jari kelingking dan dimasukkan langsung ke dalam bilik jantung melalui pembuluh vena di sela paha dan memacu serambi jantung secara kontak langsung. Jenis ini adalah yang terkecil di dunia (Gambar 1).
Gambar 1. Pacujantung nir-kabel dengan ukuran yang sangat kecil
ALEKA untuk Gagal Jantung
Penggunaan alat pacu jantung menjadi komponen penting dalam penanganan gagal jantung dengan penurunan fungsi pompa bilik kiri dan ketidakselarasan listrik antara bilik kiri dan kanan, dan tidak respons dengan obat-obat optimal. Artinya pasien tetap mengeluh sesak nafas dengan kemampuan fisik yang menurun. ALEKA untuk menyelaraskan listrik bilik kiri dan kanan ini disebut Terapi Resinkronisasi Jantung (Cardiac Resynchronization Therapy/CRT). Jadi ada satu kabelpacu di serambi jantung dan dua kabelpacu di bilik kiri dan kanan (nama lainnya adalah biventricular pacing). Pada keadaan tertentu alat digabung dengan alat kejut listrik (defibrillator) untuk mencegah KJM dan namanya menjadi CRT-D (Gambar 2) Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa alat TRJ memperbaiki gejala, meningkatkan fungsi jantung, dan mengurangi rawat inap.
Gambar 2. ALEKA untuk gagal jantung yang dinamai alat TRJ atau CRT-D karena digabungkan dgn defibrillator
ALEKA untuk Pencegahan Kematian Jantung Mendadak
Angka Kematian Jantung Mendadak (KJM) masih tinggi di berbagai belahan dunia.
KJM bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Penyebab KJM cukup beragam. Pada usia muda (<35 thn) umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan kanal ion listrik jantung, penebalan otot jantung, kelainan katub jantung, atau kelainan anatomi pembuluh koroner. Pada kelompok usia >35 thn, penyakit jantung koroner (PJK) masih dominan.
Ada dua jenis pencegahan KJM yaitu pencegahan primer dan pencegahan sekunder. Pencegahan primer diberikan untuk individu yang belum pernah mengalami kejadian henti jantung tapi berisiko tinggi. Sedangkan pencegahan sekunder adalah untuk yang selamat dari peristiwa henti jantung.
ALEKA untuk pencegahan KJM disebut Implantable Cardioverter Defibrillator (ICD). Fungsinya adalah mendeteksi adanya gangguan listrik fatal dan secara otomatis memadamkannya selama 24 jam sepanjang usia alat terebut. Model dan cara pemasangan persis seperti alat pacujantung biasa. Karena fungsi alat ini lebih canggih maka harganya relatif lebih mahal.
Saat sudah ada ALEKA ICD yang dipasang di bawah kulit tanpa memasukkan kabelpacu ke dalam jantung (sub-cutaneous ICD, lihat gambar 3). Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, alat ini sering diintegrasikan ke dalam alat CRT juga.
Gambar 3. Ilustrasi gambar ICD yang ditanam di bawah kulit
“DOs” and “DON’Ts” Setelah Tindakan ALEKA
Fungsi ALEKA tidak akan terganggu karena interaksi dengan alat elektronik lainnya.
- Telepon Genggam (Mobile phone). Memakai HP dibolehkan dan disarankan dengan jarak 15 cm dari alat, misalnya ditempelkan di sisi telinga yang berseberangan dengan lokasi alat.
- Alat Pengaman Bandara (Metal Detector). Pasien dgn ALEKA boleh melewati metal detector bandara. Sebaiknya membawa dan menunjukkan kartu identitas ALEKA agar saat alat metal detector berbunyi, petugas bandara memahami asal/sumber bunyi
- Alat-alat Medis. Pasien dengan ALEKA kadang kadang memerlukan pemeriksaan MRI dan CT scan atau terapi radiasi untuk kanker atau kauter saat operasi. Saat ini mayoritas ALEKA adalah MRI-compatible namun tetap harus memberitahukan petugas untuk penyesuaian setting dan pemograman ulang..
- Alat Pembangkit Tenaga Listrik. Bila bekerja atau berada di lingkungan ini , sebaiknya berdiri sekitar 60 atau lebih dari sumber nya.
- Alat Elektronik lain (selimut listrik, microwave, cukur listrik, laptop, TV, dan toaster) tidak berpengaruh pada kerja ALEKA.
Konsultasikan ke Ahli terkait ALEKA
Perawatan masalah jantung dan pemasangan pacu jantung di BraveHeart Cardiovascular Center dilakukan secara komprehensif. Dipimpin oleh Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS dengan Tim Dr Simon Salim, SpDP-KKV, FHRS, tim ini telah memiliki pengalaman luas dan banyak dalam prosedur dan tindakan ALEKA.
Pusat layanan aritmia di BraveHeart Cardiovascular Center memiliki layanan alat pacu jantung yang lengkap, mulai dari pemasangan, penggantian, hingga pemrograman ulang alat.
Percayakan masalah jantung anda pada BraveHeart Cardiovascular Center.