Support Sirkulasi pada Masalah Pompa Jantung: IABP (Intra-Aortic Balloon Pump (IABP) 

Author : dr Indah Agung Aprilia

Intra-Aortic Balloon Pump (IABP) adalah alat medis yang digunakan untuk memberikan dukungan sirkulasi mekanik pada pasien dengan kondisi jantung yang kritis. 

Diperkenalkan dalam praktik klinis pada tahun 1968, IABP telah menjadi alat bantu mekanis yang paling umum digunakan untuk meningkatkan fungsi jantung dan meningkatkan hemodinamik.

Apa itu IABP?

Pompa Balon Intra-Aorta (IABP) adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk mendukung pasien dengan kondisi jantung parah, terutama mereka yang mengalami syok kardiogenik atau menjalani prosedur jantung berisiko tinggi. 

Mekanisme dan Pemasangan IABP

IABP adalah perangkat mekanis yang terdiri dari balon poliuretan yang diletakkan di dalam aorta, biasanya di bagian toraks, tepat di bawah arteri subklavia kiri dan di atas arteri renal. 

Balon ini terhubung dengan mesin yang mengatur inflasi dan deflasi balon berdasarkan siklus jantung.

Saat jantung memompa darah (sistol), balon dikempeskan untuk memungkinkan aliran darah yang lebih lancar. 

Ketika jantung berelaksasi (diastol), balon mengembang, meningkatkan aliran darah ke arteri koroner dan mengisi kembali darah ke jantung.

Inflasi dan deflasi yang disinkronkan ini memiliki beberapa tujuan:

  1. Meningkatkan Tekanan Diastolik Aorta: Pemompaan balon meningkatkan tekanan diastolik, meningkatkan aliran darah ke arteri koroner dan organ vital.
  2. Mengurangi Afterload: Dengan menurunkan tekanan sistolik aorta selama deflasi, IABP menurunkan resistensi yang harus dilawan jantung untuk memompa, sehingga mengurangi kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan curah jantung.

Aplikasi Klinis Pemasangan IABP

IABP terutama diindikasikan untuk:

  • Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik merupakan kondisi gawat darurat kardiovaskular yang ditandai oleh ketidakmampuan jantung memompa darah secara adekuat ke organ vital, menyebabkan hipoperfusi jaringan dan kegagalan organ multipel. 

Penelitian menunjukkan bahwa IABP dapat meningkatkan outcome dengan meningkatkan perfusi koroner dan menurunkan beban kerja miokard.

  • Prosedur Jantung Berisiko Tinggi

Prosedur ini sering digunakan sebagai jembatan menuju pembedahan atau terapi definitif lainnya pada pasien dengan gangguan fungsi jantung.

Selain itu, IABP digunakan dalam berbagai kondisi klinis, termasuk:

  • Serangan Jantung Akut: Membantu pasien dengan infark miokard untuk meningkatkan perfusi miokard.
  • Gagal Jantung: Memberikan dukungan pada pasien dengan gagal jantung berat.
  • Operasi Jantung: Digunakan selama atau setelah prosedur bedah jantung untuk mendukung fungsi jantung.
  • Intervensi Koroner: Sebagai dukungan saat kateterisasi koroner atau angioplasti pada pasien berisiko tinggi.

Tujuan utama pemasangan IABP adalah untuk menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan oksigen ke otot jantung, meningkatkan curah jantung, dan memperbaiki perfusi organ tubuh secara keseluruhan

Prosedur Pemasangan IABP

Prosedur pemasangan IABP melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Persiapan Pasien: Sebelum pemasangan, dokter akan melakukan pemeriksaan vaskular menyeluruh untuk memastikan tidak ada kontraindikasi.
  2. Anestesi Lokal: Anestesi lokal diberikan di area tempat kateter akan dimasukkan, biasanya di arteri femoralis di lipat paha.
  3. Pemasangan Kateter: Kateter dengan balon di ujungnya dimasukkan ke dalam arteri femoralis dan diarahkan ke aorta menggunakan panduan fluoroskopi atau ultrasound.
  4. Penempatan Balon: Balon ditempatkan di aorta toraks descendens, antara arteri subklavia dan arteri renal.
  5. Verifikasi Posisi: Setelah penempatan, posisi balon diverifikasi menggunakan sinar-X untuk memastikan bahwa balon berada pada lokasi yang tepat.
  6. Pengaturan Alat: Konsol komputer yang terhubung akan mengatur inflasi dan deflasi balon berdasarkan sinyal dari EKG pasien untuk sinkronisasi dengan siklus jantung.
  7. Monitoring Pasien: Setelah pemasangan, pasien harus dimonitor secara ketat untuk menilai respons terhadap terapi dan mendeteksi potensi komplikasi seperti perdarahan atau kerusakan vaskular.

IABP biasanya digunakan dalam waktu singkat, sering kali hanya selama beberapa hari hingga kondisi pasien membaik atau intervensi bedah selesai.

IABP tetap menjadi alat penting dalam pengelolaan kondisi jantung parah, terutama bagi pasien yang mengalami syok kardiogenik atau menjalani intervensi berisiko tinggi. Meskipun terdapat kontroversi seputar kemanjurannya dalam mengurangi angka kematian, perannya dalam meningkatkan hemodinamik dan memberikan dukungan sementara selama periode kritis sudah diketahui. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menyempurnakan penerapannya dan mengoptimalkan hasil pasien.

Pemasangan IABP sesuai Indikasi

IABP merupakan alat vital dalam manajemen pasien dengan kondisi kardiovaskular kritis. 

IABP merupakan salah satu bentuk perawatan kepada pasien yang membutuhkan dukungan sirkulasi mekanik ini.

Jantung Anda berharga. Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan layanan jantung terbaik yang terpercaya.

BraveHeart, bagian dari “Center of Excellence” Brawijaya Healthcare, menyediakan perawatan kardiovaskular tingkat lanjut dengan fasilitas mutakhir dan perawatan ahli dari spesialis terkemuka.

BraveHeart, memiliki layanan jantung prevensi dan rehabilitasi medik serta layanan holistik lainnya yang akan membantu meberi solusi terkait kesehatan jantung Anda

Kunjungi kami di https://braveheart.co.id/

 

Share to
BraveHeart Check Up

membantu Anda memahami dan menjaga kesehatan jantung untuk hidup lebih sehat.

Tim Dokter Multidisiplin Kami

Dipimpin oleh dokter senior terkemuka, tim kami terdiri dari dokter spesialis dan subspesialis terbaik dari dua rumah sakit penelitian nasional utama di Indonesia, bersatu dengan semangat untuk memberikan perawatan pasien yang unggul.

Baca artikel lainnya