Author : dr. Indah Agung Aprilia
Tidak jarang kita kaget dengan kematian artis atau atlet yang terjadi mendadak. Bisa di panggung, bisa di lapangan, bahkan ada yang saat tidur. Hal yang membuat concern adalah karena korban seringkali tampak sehat sebelum kejadian.
Kematian mendadak merupakan kondisi serius yang dapat terjadi tanpa peringatan dan berpotensi menyerang individu dari berbagai kelompok usia dan latar belakang kesehatan.
Data menunjukkan bahwa kematian mendadak paling sering disebabkan oleh gangguan kardiovaskular, dengan laki-laki dan kelompok usia tertentu memiliki risiko lebih tinggi.
Berkenalan dengan Istilah Kematian Mendadak
Kematian mendadak didefinisikan sebagai suatu proses terkait dengan waktu kematian yang terjadi secara instan dalam suatu kejadian atau peristiwa.
World Health Organization (WHO) memaparkan definisi yang lebih spesifik, menjelaskan kematian mendadak sebagai kematian yang tidak terduga dan bersifat alamiah, baik yang terjadi di bawah pengawasan langsung dan dalam waktu satu jam setelah munculnya gejala, atau dalam rentang waktu 24 jam setelah terakhir kali terlihat dalam keadaan hidup dan bebas dari gejala.
Sementara menurut International Classification of Diseases 10 (ICD-10), kematian mendadak didefinisikan sebagai kematian yang terjadi tanpa kekerasan dan tidak dapat dijelaskan, terjadi kurang dari 24 jam sejak timbulnya gejala.
Meskipun definisi sedikit berbeda, konsepnya tetap sama yaitu kematian yang terjadi secara tidak terduga pada individu yang sebelumnya tampak sehat.
Seberapa Sering kematian Mendadak ini Terjadi?
Berdasarkan data di Amerika Serikat, setidaknya 300.000 individu mengalami kematian mendadak setiap tahun. Fenomena ini cenderung lebih sering terjadi pada kelompok usia 46-55 tahun (21.87%), dengan laki-laki mendominasi sebanyak 81.25% dari total kasus.
Studi lain juga mengkonfirmasi bahwa insiden kematian mendadak paling tinggi terjadi pada kelompok usia 40-60 tahun, dengan jumlah 221 kasus dari total 602 kasus yang diamati dalam satu penelitian.
Penyebab Kematian Mendadak Karena Jantung
Kematian mendadak akibat masalah jantung atau sudden cardiac death merupakan kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Berbeda dengan serangan jantung yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah, henti jantung mendadak disebabkan oleh gangguan pada listrik jantung sehingga jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen hingga kematian jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Ventrikel fibrilasi merupakan salah satu jenis gangguan irama jantung (aritmia) yang sering menjadi penyebab henti jantung mendadak. Kondisi ini ditandai dengan ventrikel (bilik) jantung yang hanya bergetar, bukan berdenyut untuk memompa darah.
Akibatnya, pasokan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan terhenti.Pasien yang mengalami kegagalan jantung mengalami serangkaian modifikasi dalam fungsi listrik jantung, yang meningkatkan risiko terjadinya aritmia jantung yang dapat berakibat fatal.
Penyebab paling umum dari kematian mendadak adalah gangguan pada sistem kardiovaskular, dengan persentase kejadian mencapai 43.75%.
Dari hasil analisis terhadap beberapa jurnal, ditemukan bahwa sekitar 80% kematian mendadak di populasi dewasa disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK), sedangkan pada populasi usia muda, kardiomiopati dan kelainan genetik lebih sering menjadi penyebabnya.
Penyakit Jantung Yang Berhubungan Dengan Kematian Mendadak
Kondisi-kondisi jantung yang dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak antara lain:
- Penyakit jantung koroner
- Penyakit otot jantung (kardiomiopati)
- Gangguan katup jantung
- Penyakit jantung bawaan, seperti tetralogy of Fallot
- Sindrom Marfan
- Torsade de pointes
Selain kondisi-kondisi tersebut, faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya henti jantung mendadak meliputi kebiasaan merokok, obesitas, diabetes, sleep apnea, gagal ginjal kronis, tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, ketidakseimbangan kadar kalium dan magnesium dalam darah, penggunaan NAPZA seperti kokain atau amfetamin, riwayat penyakit jantung atau henti jantung mendadak dalam keluarga, serta jarang berolahraga dan tidak aktif bergerak.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Kematian Mendadak?
Pencegahan kematian mendadak melibatkan pendekatan komprehensif yang mencakup perubahan gaya hidup, deteksi dini faktor risiko, dan pengelolaan kondisi kesehatan yang sudah ada. Beberapa langkah pencegahan utama meliputi:
- Menjalani gaya hidup sehat, termasuk tidak merokok dan menjaga berat badan ideal.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi tubuh.
- Mengikuti pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan rendah lemak jenuh.
- Menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.
- Bagi penderita penyakit jantung atau mereka yang memiliki faktor risiko tinggi, penting untuk mengikuti pengobatan dan saran medis dengan ketat.
- Memahami gejala-gejala yang menunjukkan masalah jantung dan mencari bantuan medis segera jika gejala-gejala seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, palpitasi, atau pingsan tidak boleh diabaikan, terutama jika terjadi selama atau setelah aktivitas fisik.
- Bagi atlet dan individu yang secara rutin melakukan aktivitas fisik intensitas tinggi, skrining kardiovaskular komprehensif sangat direkomendasikan untuk mendeteksi kondisi jantung yang mungkin tidak menunjukkan gejala.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang teknik resusitasi jantung paru (CPR) dan penggunaan alat defibrilator eksternal otomatis (AED). Respons cepat merupakan faktor kunci dalam meningkatkan peluang bertahan hidup pada kasus henti jantung mendadak.
Konsultasikan Kesehatan Jantung ke Ahlinya
Kematian mendadak merupakan masalah kesehatan yang signifikan dengan penyakit kardiovaskular sebagai penyebab utama.
Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, meskipun laki-laki dan kelompok usia 40-60 tahun memiliki risiko lebih tinggi. Pada atlet, kondisi jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya dapat menjadi fatal ketika diperparah oleh aktivitas fisik intensitas tinggi.
Tidak perlu kuatir dan dihantui lagi dengan kasus kematian mendadak. Selalu periksakan kesehatan jantungmu secara rutin.
Percayakan masalah jantung anda pada BraveHeart Center.