Trombosis Vena Dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT): Bagaimana Bisa Terjadi?

Author : dr Indah Agung Aprilia

Deep Vein Thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika terbentuk bekuan darah (trombus) di dalam vena dalam tubuh, terutama pada ekstremitas bawah seperti kaki dan paha. 

Mengenali DVT

DVT merupakan bagian dari spektrum penyakit yang disebut venous thromboembolism (VTE), yang dapat berkembang menjadi komplikasi yang mengancam jiwa.

Kondisi ini paling sering menyerang vena-vena besar di kaki bagian bawah, paha, atau pinggul, termasuk vena popliteal (di belakang lutut), vena femoralis (paha), dan vena iliaka di panggul. Meskipun lebih jarang, DVT juga dapat terjadi di lengan, khususnya pada vena subklavia, aksilaris, dan jugularis.

DVT merupakan masalah kesehatan global yang signifikan dengan insidensi sekitar 84 kasus per 100.000 penduduk setiap tahunnya. 

Yang mengkhawatirkan, sekitar 30-50% kasus DVT yang tidak diobati berisiko mengalami emboli paru, yang dapat meningkatkan angka kematian hingga 12%.

Bagaimana Terjadinya DVT?

Patogenesis DVT telah dijelaskan sejak abad ke-19 melalui konsep Virchow’s Triad yang mencakup tiga faktor utama: stasis vena, hiperkoagulabilitas, dan kerusakan endotel pembuluh darah. 

Ketiga faktor ini saling berinteraksi dan berkontribusi terhadap pembentukan trombus dalam sistem vena dalam.

Stasis Vena terjadi akibat perlambatan atau obstruksi aliran darah vena. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan viskositas darah dan pembentukan mikrotrombi yang tidak dapat tersapu oleh aliran darah normal.

Stasis dapat disebabkan oleh imobilisasi berkepanjangan, operasi ortopedi, tirah baring, atau perjalanan jarak jauh.

Hiperkoagulabilitas merupakan ketidakseimbangan biokimia antara faktor-faktor sirkulasi dalam darah. Kondisi ini dapat terjadi akibat peningkatan faktor aktivasi jaringan yang dikombinasikan dengan penurunan antitrombin dan fibrinolisin dalam sirkulasi.

Faktor genetik seperti defisiensi protein C, protein S, antithrombin, dan mutasi faktor V Leiden berperan penting dalam hiperkoagulabilitas.

Kerusakan Endotel dapat terjadi secara intrinsik atau sekunder akibat trauma eksternal. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh cedera tidak sengaja, insult bedah, atau kondisi inflamasi. 

Interaksi awal antara trombus dan endotel merangsang produksi sitokin lokal dan memfasilitasi adhesi leukosit ke endotel, yang keduanya mempromosikan trombosis vena.

Proses Pembentukan Trombus

DVT biasanya dimulai di katup-katup vena, khususnya di kantong katup vena dalam. Pola aliran darah di katup dapat menyebabkan konsentrasi oksigen rendah (hipoksemia) di sinus katup. 

Hipoksemia yang diperburuk oleh stasis vena mengaktivasi jalur-jalur yang melibatkan hypoxia-inducible factor-1 dan early-growth-response protein 1.

Trombus yang terbentuk terdiri dari trombin, fibrin, dan sel darah merah dengan relatif sedikit trombosit (red thrombus). Tanpa pengobatan, trombus dapat berproliferasi secara proksimal atau berpindah ke paru-paru.

Proses fibrinolisis berperan dalam melarutkan kembali bekuan DVT ke dalam darah, yang merupakan proses yang diinginkan.

Apa yang Terlihat dari DVT?

Gejala DVT klasik berkembang selama beberapa jam atau hari, meskipun dapat muncul secara tiba-tiba atau dalam hitungan minggu. Manifestasi klinis yang paling umum meliputi:

Gejala Primer:

  • Pembengkakan, biasanya pada satu kaki atau lengan
  • Nyeri kaki atau tenderness yang sering digambarkan seperti kram atau charley horse
  • Perubahan warna kulit menjadi kemerahan atau kebiruan
  • Rasa hangat pada area yang terkena

Gejala Sekunder:

  • Pitting edema
  • Dilatasi vena permukaan
  • Diskolorasi kulit
  • Sensasi “tertarik”
  • Sianosis (perubahan warna biru atau keunguan) dengan demam

Penting untuk dicatat bahwa sekitar setengah dari semua episode DVT menghasilkan sedikit atau tidak ada gejala sama sekali. Gejala dapat mirip dengan cedera otot yang tertarik atau charley horse, namun berbeda karena adanya pembengkakan, sedikit perubahan warna, dan rasa hangat.

Cek Kesehatan Pembuluh Darah untuk Deteksi Dini

Salah satu penyakit yang sering terjadi pada pembuluh darah adalah DVT. 

Dengan melakukan pemeriksaan rutin termasuk untuk kondisi vaskular, individu dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi biaya perawatan kesehatan di masa depan dengan mencegah kondisi serius seperti DVT berkembang.

BraveHeart, bagian dari “Center of Excellence” Brawijaya Healthcare, menyediakan perawatan kardiovaskular tingkat lanjut dengan fasilitas mutakhir dan perawatan ahli dari spesialis terkemuka.

BraveHeart, memiliki layanan jantung dan pembuluh darah termasuk dokter ahli vaskular dan endovaskular untuk memberi solusi terkait kesehatan jantung Anda

Kunjungi kami di https://braveheart.co.id/

 

Share to
BraveHeart Check Up

membantu Anda memahami dan menjaga kesehatan jantung untuk hidup lebih sehat.

Tim Dokter Multidisiplin Kami

Dipimpin oleh dokter senior terkemuka, tim kami terdiri dari dokter spesialis dan subspesialis terbaik dari dua rumah sakit penelitian nasional utama di Indonesia, bersatu dengan semangat untuk memberikan perawatan pasien yang unggul.

Baca artikel lainnya