Author : dr Indah Agung Aprilia
Penyakit kardiovaskular (CVD) merupakan ancaman kesehatan utama bagi wanita secara global. Berdasarkan informasi dari Circulation Journal Report tahun 2020 menyatakan bahwa perempuan ditemukan memiliki risiko lebih tinggi mengalami gagal jantung dan kematian akibat serangan jantung dibandingkan laki-laki. Bagaimana ini bisa terjadi?
Prevalensi Penyakit Kardiovaskular Berdasarkan Gender
Data global 2010-2019 menunjukkan perbedaan signifikan dalam pola CVD antara gender:
- Prevalensi keseluruhan: 0.068% pada wanita vs 0.062% pada pria.
- Kondisi dominan pada wanita:
- Stroke (1.39% vs 1.13% pria)
- Penyakit jantung hipertensi (0.23% vs 0.21%)
- Endokarditis (0.0006% vs 0.0004%)
- Kondisi dominan pada pria:
- Kardiomiopati (0.06% vs 0.04%)
- Penyakit jantung iskemik (2.86% vs 2.06%)
Para peneliti menemukan bahwa wanita menghadapi risiko 20% lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung atau meninggal dalam kurun waktu lima tahun setelah serangan jantung pertama mereka dibandingkan dengan pria.
Faktor Risiko Kardiovaskular pada Wanita
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan risiko penyakita kardiovaskular lebih tinggi pada wanita. Faktor risiko kardiovaskular pada wanita mencakup:
- Hipertensi (risiko utama nomor 1)
- Diabetes (risiko relatif 40-50% lebih tinggi vs pria)
- Obesitas abdominal
Faktor risiko khusus yang hanya terjadi dan spesifik pada wanita::
- Komplikasi kehamilan (preeklamsia, diabetes gestasional)
- Menopause dini (<40 tahun)
- Penyakit autoimun (lupus, rheumatoid arthritis)
- Terapi hormon pasca-menopause
Wanita perokok memiliki risiko 25% lebih tinggi mengalami serangan jantung fatal dibanding pria perokok.
Mengapa Wanita Lebih Berisiko?
Perempuan memiliki kerentanan unik terhadap penyakit kardiovaskular yang terkait dengan faktor hormonal, anatomi, dan respons fisiologis spesifik gender. Hal ini masih diteliti hingga kini. Berikut patofisiologis risiko kardiovaskular pada wanita:
1. Peran Perubahan Hormonal
Penurunan Estrogen Pasca-Menopause
Estrogen berfungsi melindungi endotel vaskular melalui mekanisme vasodilatasi dan regulasi profil lipid. Setelah menopause, penurunan estrogen menyebabkan:
- Peningkatan kolesterol LDL (39%) dan trigliserida (11%)
- Penurunan kolesterol HDL (4-8%) yang meningkatkan risiko aterosklerosis
- Aktivasi sistem renin-angiotensin → fibrosis miokard dan kekakuan arteri
Hormon Kehamilan
Peningkatan human chorionic gonadotropin (hCG) dan progesteron selama kehamilan menyebabkan:
- Kenaikan kolesterol LDL hingga 36% pada trimester akhir
- Perubahan metabolisme lipid yang persisten pasca-persalinan
2. Perbedaan Struktur dan Fungsi Vaskular
- Disfungsi Mikrovaskuler: 70% kasus nyeri dada pada wanita disebabkan penyumbatan pembuluh darah kecil (mikrovaskular) yang sulit terdeteksi angiografi standar.
- Remodeling Arteri: Arteri koroner wanita lebih kecil (diameter 15-20% lebih sempit) dengan kolateral lebih sedikit membuat aliran darah rentan terganggu.
- Hipertrofi Ventrikel Kiri: Hipertensi sistolik pada wanita usia >75 tahun menyebabkan peningkatan massa ventrikel kiri 28% lebih tinggi vs pria.
3. Faktor Risiko yang Memperberat Kondisi
- Diabetes Mellitus: Meningkatkan risiko PJK 2x lipat pada wanita vs 1.5x pada pria. Hiperglikemia mempercepat kerusakan endotel melalui peningkatan advanced glycation end-products (AGEs).
- Hipertensi: Tekanan darah sistolik >140 mmHg pada wanita menyebabkan:
- Kerusakan endotel 40% lebih cepat
- Sinergi dengan aterosklerosis melalui mekanisme shear stress
- Obesitas Abdominal: Lingkar pinggang >88 cm meningkatkan risiko CVD 3.5x melalui resistensi insulin dan inflamasi kronis.
4. Dampak Kehamilan
Komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan diabetes gestasional meningkatkan risiko CVD jangka panjang melalui:
- Disfungsi Endotel Persisten: Terjadi pada 60% kasus preeklamsia
- Perubahan Metabolik: Kadar trigliserida tetap tinggi 25% pasca-persalinan
Konsultasikan Kesehatan Jantung ke Ahlinya
Dengan mengetahui faktor risiko, Anda tentunya semakin aware akan kesehatan dan penyakit jantung.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, individu dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi biaya perawatan kesehatan di masa depan dengan mencegah kondisi serius berkembang.
BraveHeart, bagian dari “Center of Excellence” Brawijaya Healthcare, menyediakan perawatan kardiovaskular tingkat lanjut dengan fasilitas mutakhir dan perawatan ahli dari spesialis terkemuka.
BraveHeart, memiliki layanan jantung prevensi dan rehabilitasi medik serta layanan holistik lainnya yang akan membantu meberi solusi terkait kesehatan jantung Anda
Kunjungi kami di https://braveheart.co.id/