Author : dr Indah Agung Aprilia
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur jantung yang sudah ada sejak lahir. Penyakit ini sering dikenal sebagai jantung bocor. Penangannya sebaiknya cepat sehingga deteksi dini penting dilakukan.
Di Indonesia sendiri, ada 4 bayi lahir dengan kondisi ini setiap jamnya. Dari setiap 1000 penduduk terdapat 8 orang yang menderita PJB. Bagaimana cara mengetahui dan bagaimana pengobatan PJB?
Apa itu Penyakit Jantung Bawaan?
Seseorang dengan PJB, artinya orang itu memiliki kondisi kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir.
Manifestasi penyakit jantung bawaan ini sangat luas dan bervariasi, ada yang meninggal saat lahir, tanpa gejala, menimbulkan gejala saat aktivitas, ketahuan saat dewasa, sampai bisa bertahan hingga usia tua
Adanya kelainan pada dinding, sekat, katup, atau pembuluh darah besar ini akan mengubah alur sirkulasi darah, bercampurnya darah kaya oksigen dan miskin oksigen, mengganggu fungsi jantung, dan pada akhirnya menimbulkan keluhan serta gejala pada pasien.
PJB dapat dibagi menjadi dua kategori utama: sianotik dan asianotik. Penyakit jantung sianotik menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam darah, sedangkan penyakit jantung asianotik tidak menyebabkan sianosis.
Bagaimana penyakit jantung bawaan didiagnosis?
Terkadang dokter atau dokter ahli kandungan bisa menemukan kondisi bawaan sebelum bayi lahir.
Jika spesialis Obgyn menemukan sesuatu yang tidak biasa selama USG prenatal rutin, Anda dan janin mungkin memerlukan pemeriksaan penunjang lebih lanjut seperti ekokardiogram menggunakan gelombang suara yang tidak berbahaya.
Pada kasus lain, masalah jantung bisa ditemukan segera setelah bayi lahir. Sebagai contoh, pada saat bayi terpasang oksimetri (alat pemeriksaan saturasi oksigen) didapatkan saturasi oksigen yang rendah.
Oksimetri tidak menimbulkan rasa sakit dan menggunakan sensor di jari tangan atau kaki bayi Anda untuk mengetahui apakah kadar oksigen terlalu rendah.
Pada kasus lainnya, PJB tidak terdeteksi sampai kemudian hari gejala terasa memberat.
Pemeriksaan untuk mendiagnosis PJB
Tes yang dapat membantu mendiagnosis PJK pada bayi baru lahir, anak, atau orang dewasa meliputi:
-
Pemeriksaan Fisik
Selama pemeriksaan, penyedia layanan kesehatan akan mendengarkan suara jantung yang tidak normal melalui stetoskop. Pada beberapa kasus akan terdengar suara murmur (bising jantung) yang menunjukkan kondisi abnormal.
-
Rontgen dada
Rontgen dada pada beberapa kasus bisa mengetahui gambaran (jika jelas) adanya kelainan struktural.
-
Elektrokardiogram (EKG) dan Ekokardiografi (ECho)
Elektrokardiogram (EKG) dapat mengevaluasi aktivitas listrik jantung. Sementara ekokardiogram menggunakan ultrasound untuk membuat gambar katup dan ruang jantung.
-
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI untuk penyakit jantung dapat menghasilkan gambaran rinci tentang gambaran struktur dan anatomi jantung.
Manajemen dan Pengobatan
Pengobatan untuk penyakit jantung bawaan akan berbeda case by case pada setiap pasien. Dokter spesialis anak konsultan jantung anak berkompetensi untuk menangani dan mendiagnosis penyakit ini.
Berikut adalah pengobatan yang biasanya dilakukan pada PJB:
- Prosedur kateter untuk memasang plug (penutup) pada defek di dinding jantung.
- Pengobatan untuk membantu jantung bekerja lebih efisien atau untuk mengatur tekanan darah (tergantung kondisi klinis pasien).
- Terapi oksigen untuk memberikan tingkat suplai oksigen lebih tinggi daripada udara ruangan normal.
- Prostaglandin E1,sebagai obat untuk melemaskan otot polos jantung dan menjaga duktus arteriosus (pembuluh darah yang biasanya menutup setelah lahir) tetap terbuka, membantu menyediakan sirkulasi yang dibutuhkan.
- Pembedahan untuk memperbaiki defek (kelainan struktur), membuka aliran darah, atau mengalihkan darah.
Dalam kasus yang berat dan fasilitas tersedia, mungkin saja memerlukan transplantasi jantung.
Kasus PJB sangat bervariasi case by case, sehingga diperlukan dokter ahli yang menganalisi pemeriksaan dari awal sampi penunjang untuk menegakkan diagnosis dan memilih pengobatan yang paling tepat.
Beberapa kasus PJB mungkin tidak memerlukan pengobatan apa pun tapi kasus lainnya mungkin mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera setelah lahir.
Dokter di BraveHeart Center Ahli Jantung dan Bedah Toraks Anak
BraveHeart Center merupakan one stop solution cardio center yang memiliki ahli jantung dengan berbagai multidisiplin ilmu.
Jika penyakit jantung bawaan terjadi pada usia anak hingga 18 tahun, BraveHeart memiliki dokter anak konsultan kardiologi anak yang ahli di bidangnya sebagai berikut:
- dr. Winda Azwani Sp.A(K)
- dr. Anisa Rahmadany, Sp.A (K)
Jika membutuhkan intervensi, BraveHeart memiliki dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular konsultan anak yang ahli di bidangnya sebagai berikut:
- Dr. dr. Budi Rahmat, Sp.BTKV, Subsp.JPK(K)
- dr. William Makdinata Sp.BTKV, FIATCVS, FICS
Tapi jika masalah jantung terjadi di usia lanjut dan gejala sesuai gambaran jantung bocor, Anda tetap bisa konsultasi dengan ahli kardiologis kami
Konsultasikan Penyakit Jantung Bawaan ke Ahlinya
Jika Anda atau keluarga dengan riwayat penyakit jantung bawaan, tidak perlu kuatir, konsultasikan ke dokter ahli terkait kondisi yang kamu alami. Percayakan masalah jantung anda pada BraveHeart Center.
BraveHeart, bagian dari “Center of Excellence” Brawijaya Healthcare, menyediakan perawatan kardiovaskular tingkat lanjut dengan fasilitas mutakhir dan perawatan ahli dari spesialis terkemuka.
BraveHeart, tidak hanya terfokus pada jantung dewasa tapi juga menyediakan layanan jantung anak, segera konsultasikan concern anda terkait penyakit jantung bawaan ke BraveHeart