Author : dr Indah Agung Aprilia
Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS) adalah pertolongan pertama bersifat life saving yang dilakukan dalam situasi darurat medis, seperti henti jantung atau henti napas.
BHD merupakan serangkaian usaha awal untuk mengembalikan fungsi pernapasan dan atau sirkulasi pada seseorang yang mengalami henti napas dan atau henti jantung.
Mengapa BHD Dilakukan?
Tujuan utama BHD adalah untuk memberikan oksigenasi darurat yang efektif ke organ-organ vital seperti otak dan jantung.
BHD juga bertujuan untuk mempertahankan dan mengembalikan fungsi oksigenasi organ-organ vital, mencegah kondisi yang lebih buruk atau cedera, mendorong pemulihan, serta mencegah berhentinya sirkulasi atau respirasi.
Bantuan hidup dasar bertujuan untuk memberikan bantuan sirkulasi sistemik, ventilasi, dan oksigenasi tubuh secara efektif sampai sirkulasi sistemik spontan kembali atau bantuan dengan peralatan yang lebih lengkap tiba.
Komponen Bantuan Hidup Dasar
- Pengenalan segera terhadap henti jantung mendadak dan aktivasi sistem tanggap darurat.
- Resusitasi jantung paru (RJP) dini.
- Defibrilasi cepat dengan defibrillator eksternal otomatis/ automated external defibrillator (AED).
- Pengenalan dini dan respons terhadap serangan jantung dan stroke.
- Teknik CAB pada prosedur CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) yaitu Circulation (mengadakan sirkulasi buatan dengan kompresi jantung paru), Airway (menjaga jalan nafas tetap terbuka), Breathing (Ventilasi paru dan oksigenasi yang adekuat).
Siapa yang Bisa Melakukan Bantuan Hidup Dasar?
Bantuan Hidup Dasar (BHD) dapat dilakukan oleh siapa saja, bukan hanya petugas medis. Masyarakat umum sebaiknya mempelajari teknik ini karena BHD berperan penting dalam menyelamatkan nyawa seseorang.
Namun, BHD tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar dapat meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup.
Saat ini sudah banyak training yang dilakukan untuk awam.
Langkah-Langkah Bantuan Hidup Dasar
- Pastikan keamanan lingkungan sekitar dan periksa kondisi korban.
- Periksa respons korban dengan menepuk bahunya
- Jika korban tidak responsif, segera minta bantuan orang lain untuk menghubungi nomor darurat (ambulance) atau aktifkan sistem gawat darurat terpadu (SPGDT).
- Periksa apakah korban bernapas atau memiliki denyut nadi. Jika tidak ada napas atau hanya tersengal-sengal, dan tidak ada denyut nadi, segera mulai kompresi dada.
- Lakukan kompresi dada dengan kuat dan cepat di tengah dada korban. Tekan dada sedalam kurang lebih 5 cm dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit.
- Setelah 30 kompresi dada, berikan dua kali bantuan pernapasan. Buka jalan napas korban dengan teknik head-tilt/chin-lift, yaitu mengangkat dagu dan menengadahkan kepala korban. Tutup hidung korban dan berikan napas buatan selama 1 detik setiap kali.
- Lanjutkan siklus kompresi dada dan bantuan pernapasan (30:2) sampai bantuan medis datang atau korban menunjukkan tanda-tanda kehidupan .
- Jika tersedia AED (Automated External Defibrillator), ikuti instruksi pada alat untuk memberikan kejutan listrik jika diperlukan.
Bantuan Hidup Dasar: Langkah Bermakna yang Menyelamatkan
Bantuan hidup dasar penting untuk dipelajari. Hal ini bisa menjadi langkah yang life saving.
Perawatan masalah jantung di BraveHeart dilakukan secara komprehensif dengan tim multidisiplin yang kompeten di bidangnya.
BraveHeart merupakan one stop solution cardio center yang memiliki ahli jantung dengan berbagai multidisiplin ilmu. Percayakan masalah jantung anda pada BraveHeart Center.
